[GTO] Pelaksanaan pembangunan dilakukan sentralitis ke sistem desentralistik. Pradigma ini mendorong proses perubahan/reformasi pada semua bidang penyelenggaraan governancy dan terutama dalam sektor (kebijakan dan pelayanan publik) yang terdesentralisasi secara struktural dan secara fungsional kepada pemerintah/birokrasi level street bureaucrasy. Paradigma inilah yang kemudian melahirkan penerapan sitem otonomi desa yang diterapkan sejak tahun 2014 dengan terbitnya UU Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Desa.

Permendes PDTT Nomor 8 Tahuan 2022 (26 Agustus 2022), menguraikan dalam mendorong pelaksanaan Reformasi Pelayanan melalui Level Street Bureaucracy Dengan beberapa program Perioritas Pelayanan Publik yang antara lain pada bidang : 1) Pemulihan Ekonomi Nasional; 2) Program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa; 3) Perbaikan dan konsolidasi data SDGs; 4) Mitigasi dan penanganan bencana alam dan nonalam sesuai kewenangan Desa dan Pendataan Perkembangan desa Melalui IDM, seperti: a). Ketahanan Pangan; b) Pencegahan dan penurunan Stunting; c) Peningaktan kualuasi SDM (Pendidikan dan pengajaran); d) Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan; e) Perluasan akses layanan kesehatan; dan f). Pendanggulanan kemiskinan ekstrem melalui Dana Desa.

Model peningkatan ketahanan pangan dapat dikembangka di desa dan berbasisi kawasan. hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi over produksi ketika masing-masing desa melakukan program kerja yang sama.

Pada Bincang Santai yang dilakukan ini, diawali dengan sambutan Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo. Dekan FIS UNG Dr. Zuchri Abdussamad, S.I.K.,M.Si berharap Program kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan. Selain itu program ini menjadi ajang sosialisasi intitusi FIS UNG dan sekaligus Tri Dharma Perguruan Tinggi Universitas Negeri Gorontalo.

Pada kesempatan Bincang Santai kali menghadirkan pula Narasumber Ketua Jurusan S1 Administrasi Publik Dr. Yacob Noho Nani, S.Pd.,M.Si. dan Koordinator Prodi Magister Administrasi Publik Dr. Rustam Tohopi, S.Pd.,M.Si.

Pada sesi dialog dilakukan antara Narasumber dan para penanya melalui media sosial online WhatApp, yang menanggapi bahwa pelayanan di desa masih perlu di optimalkan,  selain itu narasumber berbagi informasi dan keberhasilan-keberhasilan desa dalam meningkatkan pembangunan, ekonomi desa.

Kepala LPP RRI Gorontalo melalui Ketua Tim Kerja Bidang Programa Siaran menyatakan, Program Bincang Santai yang dicanangkan oleh pihak RRI sangat membantu dalam penyiaran dan penyebaran informasi kepada publik khusus bagi pemerintah desa di seluruh Provinsi Gorontalo.